Penghitungan
defisit cairan merupakan salah satu langkah penting dalam memberikan terapi
cairan pada pasien. Penghitungan defisit cairan harus dilakukan secara teliti
agar tidak menimbulkan efek yang buruk pada pasien. Karena apabila terapi
cairan yang diberikan melebihi kebutuhan pasien, maka dapat terjadi oedem (bengkak karena kelebihan cairan).
Namun apabila terapi cairan yang diberikan kurang dari kebutuhan pasien, maka
pasien dapat mengalami dehidrasi berkepanjangan sehingga jatuh ke dalam kondisi
syok yang berujung pada kematian. Penghitungan defisit cairan ini mengikuti
sebuah skor yang disebut Skor Daldiyono.
SKOR DALDIYONO
Gejala
Klinis
|
Skor
|
Gastroinstestinal :
·
Muntah-muntah
|
1
|
Keadaan umum :
·
Suara serak
|
2
|
Kesadaran :
·
Apatis
·
Somnolen, stupor, koma
|
1
2
|
Tanda-tanda vital :
·
TD sistole ≤ 90 mmHg
·
TD diastole ≤ 60 mmHg
·
Denyut nadi ≥ 120x/menit
·
Pernafasan Kusmaul > 30x/menit
|
1
1
1
1
|
Kepala dan wajah :
·
Mata dan pipi cowong
·
Bibir sianosis (berwarna biru kehitaman)
|
2
2
|
Ekstremitas (tangan dan kaki) :
·
Ujung jari keriput (washer hand)
·
Akral dingin
·
Turgor kulit menurun
·
Kuku sianosis (berwarna biru kehitaman)
|
1
1
1
2
|
Usia :
·
Usia antara 50 – 60 tahun
·
Usia 60 tahun atau lebih
|
-1
|
Skor total
Defisit cairan = ------------------- x
10% x BB x 1
liter
15
BJ plasma – 1,025
0,001
Sumber : Catatan PPDS
IPD FKUB – RS dr. Saiful Anwar Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar