Jumat, 13 September 2013

CARA MENGHITUNG KEKURANGAN CAIRAN

CARA PENGHITUNGAN DEFISIT CAIRAN
Penghitungan defisit cairan merupakan salah satu langkah penting dalam memberikan terapi cairan pada pasien. Penghitungan defisit cairan harus dilakukan secara teliti agar tidak menimbulkan efek yang buruk pada pasien. Karena apabila terapi cairan yang diberikan melebihi kebutuhan pasien, maka dapat terjadi oedem (bengkak karena kelebihan cairan). Namun apabila terapi cairan yang diberikan kurang dari kebutuhan pasien, maka pasien dapat mengalami dehidrasi berkepanjangan sehingga jatuh ke dalam kondisi syok yang berujung pada kematian. Penghitungan defisit cairan ini mengikuti sebuah skor yang disebut Skor Daldiyono. 

SKOR DALDIYONO
Gejala Klinis
Skor
Gastroinstestinal :
·         Muntah-muntah

1
Keadaan umum :
·         Suara serak

2
Kesadaran :
·         Apatis
·         Somnolen, stupor, koma

1
2
Tanda-tanda vital :
·         TD sistole ≤ 90 mmHg
·         TD diastole ≤ 60 mmHg
·         Denyut nadi ≥ 120x/menit
·         Pernafasan Kusmaul > 30x/menit

1
1
1
1
Kepala dan wajah :
·         Mata dan pipi cowong
·         Bibir sianosis (berwarna biru kehitaman)

2
2
Ekstremitas (tangan dan kaki) :
·         Ujung jari keriput (washer hand)
·         Akral dingin
·         Turgor kulit menurun
·         Kuku sianosis (berwarna biru kehitaman)

1
1
1
2
Usia :      
·         Usia antara 50 – 60 tahun
·         Usia 60 tahun atau lebih

-1
-2

RUMUS DEFISIT CAIRAN
Skor total
Defisit cairan =   -------------------  x  10%  x BB  x  1 liter
15

BJ plasma – 1,025
Defisit cairan = -------------------------- x  BB  x  4 ml
0,001

Sumber : Catatan PPDS IPD FKUB – RS dr. Saiful Anwar Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar